Peristiwa Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW
A. Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW
1. Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW
Abdul
Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW orang yang dipercaya memelihara
serta menjaga ka’bah dan sumur zam-zam. Saat Abdul Muthalib mengajak
penduduk mekah bergotong-royong memperbaiki sumur zam-zam, banyak yang
menolak dan hanya beberapa orang saja yang membantunya.
Pada waktu kesulitan itulah Abdul Muthalib bernazar jika dia dikaruniai
sepuluh anak laki-laki ia akan mengorbankan satu diantaranya. Ketika
Abdul Muthalib telah dikaruniai sepuluh anak laki-laki, nazar tersebut
benar-benar dilaksanakannya. Untuk menentukan siapa yang akan
dikorbankan, Abdul Muthalib mengundinya. Undian pun jatuh kepada
Abdullah (ayah Nabi Muhammad SAW).
Atas saran kaum quraisy dan saran seorang perempuan ahli nujum dari
Hijaz, undian itu harus diulang bukan dengan anak-anaknya tetapi dengan
sepuluh ekor unta. Namun hasil undian itu tetap jatuh kepada Abdullah.
Demikianlah undian itu diulang-ulang hingga jumlah unta menjadi seratus
ekor. Setelah jumlah unta mencapai seratus, undian pun jatuh kepada
seratus ekor unta. Undian itu diulag sampai 3 kali dan hasilnya jatuh
kepada seratus ekor unta. Akhirnya Abdul Muthalib menyembelih seratus
ekor unta, dan selamatlah Abdullah dari penyembelihan karena Allah SWT
berkehendak menjaga Abdullah.
2. Hancurnya Pasukan Gajah
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun Gajah karena pada tahun
itu datang pasukan tentara gajah. Pasukan itu dipimpin oleh seorang
raja dari negeri Yaman bernama Abrahah. Disebut tentara gajah karena
Abrahah dan tentaranya datang dengan membawa pasukan gajah. Tujuannya
adalah menyerbu kota Mekah untuk menghancurkan Ka’bah.
Ketika pasukan bergajah itu telah mendekati Mekah, mereka berhenti dan
membuat kemah. Kemudian Abrahah mengirim seorang utusan kepada Abdul
Muthalib sebagai penjaga Ka’bah. Utusan itu menyampaikan pesan bahwa
kedatangannya untuk menghancurkan Ka’bah. Namun Allah SWT menjaga dan
melindungi rumah suci itu. Allah SWT mengutus segerombolan burung Ababil
yang membawa batu kerikil yang sangat panas dari Sijjil (tanah yang
terbakar). Burung-burung itu melempari tentara Abrahah sehingga hancur
binasa. Selamatlah Ka’bah dari kehancuran karena pertolongan Allah SWT.
Peristiwa ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Fiil ayat 1-5.
B. Peristiwa Luar Biasa pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad SAW
1. Mimpi Abdul Muthalib dan Aminah.
Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW Abdul Muthalib melihat sebuah
sinar terang keluar dari punggungnya. Cahaya itu menyinari seluruh
dunia hingga terang benderang. Begitu pula Aminah (ibunda Nabi Muhammad
SAW), pernah bermimpi melihat cahaya keluar dari tubuhnya dan menyinari
istana Kerajaan Syam.
2. Langit indah diatas Kota Mekah.
3. Api sesembahan orang Majusi mendadak padam.
4. Istana Kisra Unusyirwan rusak.
5. Kesaksian para pendeta Nasrani.
Seorang Yahudi ahli kitab di Yatsrib melihat sebuah bintang cemerlang
yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Orang Yahudi menceritakan bahwa
munculnya bintang itu pertanda seorang nabi pasti telah lahir.
C. Peristiwa Luar Biasa setelah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Diantara kisah luar biasa itu antara lain :
1. Keberkahan bagi keluarga Halimah Sa’diyah.
Asal mulanya kambing Halimah Sa’diyah kurus-kurus dan air susunya
kering, tiba-tiba air susunya penuh sehingga dapat mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari.
2. Nabi Muhammad SAW dibelah dadanya.
Ketika usia 4 tahun, Nabi Muhammad SAW dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril. Dari dalam dadanya itu dikeluarkan segumpal daging yaitu hati.
Dari hatinya itu dikeluarkan segumpal darah hitam. Malaikat membuang
sifat-sifat kotor dan memasukkan sifat-sifat baik ke dalam hati Nabi
Muhammad SAW.
3. Meminta hujan melalui Nabi Muhammad SAW.
4. Pertemuan dengan Pendeta Bakhiro.
Ketika Muhammad berusia 12 tahun, beliau diajak oleh pamannya Abu
Thalib, berdagang ke negeri Syam. Disana Nabi Muhammad bertemu dengan
pendeta yang bernama Bakhiro, dia mengatakan bahwa pada pundak Nabi
Muhammad ada cap kenabian, sehingga pendeta Bakhiro tadi menyarankan
agar Abu Thalib segera membawa pulang ke Mekah karena khawatir ada orang
yang berbuat jahat.
SEJARAH KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
A. Keadaan Penduduk Mekah Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sebagian besar penduduk Mekah menyembah berhala. Akhlak dan tingkah
laku mereka sangat buruk, moralnya sudah rusak. Minum-minuman keras dan
mabuk-mabukan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Usaha dan perekonomian mereka sudah cukup maju. Mereka suka berdagang
ke luar negeri. Diantara mereka banyak yang menjadi saudagar, namun
dari hasil usahanya untuk berjudi, berfoya-foya dan mabuk-mabukan.
Selain menyembah berhala mereka juga percaya kepada Tahayul, percaya
kepada ramalan nasib, mereka suka mengundi nasib dengan anak panah di
depan berhala Uzza dan di dekat Ka’bah.
Dalam masyarakat Arab terdapat beberapa golongan. Diantaranya adalah
golongan bangsawan, yaitu golongan dari keturunan terhormat. Nabi
Muhammad dilahirkan dari keluarga golongan bangsawan Quraisy yang sangat
dihormati dan disegani.
B. Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW
Ayah
Nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Setelah menikah
dengan Aminah, Abdullah pergi berdagang ke negeri Syam. Dalam
perjalanan pulang Abdullah sakit hingga meninggal dan dimakamkan di
Madinah. Abdullah wafat, Aminah sedang mengandung Nabi Muhammad SAW.
Sehingga ketika beliau lahir dalam keadaan Yatim. Ibunda Nabi Muhammad
SAW bernama Aminah binti Wahab, berasal dari kota Madinah. Aminah adalah
wanita terhormat dan berbudi luhur.
C. Nabi Muhammad SAW lahir.
Nabi Muhammad SAW lahirpada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah bertepatan tanggal 20 April 571 Masehi.
Aminah menceritakan pada waktu melahirkan dia merasakan di
sekelilingnya ada cahaya gemerlap bagaikan bintang berjatuhan. Pada
waktu itu kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib sedang berada di
Ka’bah, mendengar cucunya lahir Abdul Muthalib pulang dan merasa bangga
serta gembira karena cucu yang dinantikan sudah lahir. Kemudian Abdul
Muthalib memberi nama Muhammad artinya “orang yang terpuji”.
D. Masa Bayi Nabi Muhammad SAW
1. Tanggapan Masyarakat Mekah terhadap Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Masyarakat Mekah menyambutgembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW,
karena ia adalah cucu laki-laki dari Abdul Muthalib yang sangat
dihormati.
2. Nabi Muhammad SAW dalam Asuhan Halimah.
Ketika Nabi Muhammad SAW masih bayi, beliau disusui oleh ibunya selama 3
hari. Kemudian disusui oleh Suwaibah selama beberapa hari. Selanjutnya
disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib dari DESAH Sa’diyah selama 4
tahun. Suami Halimah Sa’diyah bernama Haris bin Abdul Muthalib Uzza
yang terkenal dengan sebutan Abu Kabsyah. Keluarga Halimah sangat
menyenangi Muhammad. Mereka mengasuh dan menyayangi Muhammad dengan
penuh kasih sayang seperti kepada anaknya sendiri.
3. Nabi Muhammad SAW Menjadi Yatim Piatu
Setelah 4 tahun Halimah mengasuh Nabi Muhammad SAW lalu
mengembalikannya kepada ibunya Aminah. Sejak itu Nabi Muhammad SAW
diasuh oleh ibunya sendiri dengan dibantu oleh seorang wanita bernama
Ummu Aiman.
Ketika berumur 6 tahun Nabi Muhammad SAW diajak ibunya pergi ke kota
Yasrib untuk berziarah ke makam ayahnya dan mengunjungi keluarganya yang
tinggal di Yasrib. Dalam perjalanan itu, ikut pula Ummu Aiman.
Dalam perjalanan pulang Aminah sakit parah hingga wafat dan dimakamkan
di desa Abwa’ yaitu desa yang terletak antara Mekah dan Madinah. Dalam
usia 6 tahun beliau sudah menjadi yatim piatu.
4. Nabi Muhammad SAW dalam Asuhan Abdul Muthalib.
Selesai pemakaman Aminah, Ummu Aiman membawa Nabi Muhammad SAW pulang
ke Mekah ia menyerahkan kepada Abdul Muthalib, kakeknya. Namun, Allah
SWT berkehendak lain. Abdul Muthalib hanya sempat mengasuh cucunya
selama 2 tahun. Abdul Muthalib meninggal dalam usia 80 tahun. Setelah
kakeknya wafat beliau ikut pamannya Abu Thalib.
Selamat Ulang Tahun Wahai Nabiku, semoga kami mendapat safa'atmu kelak.
Amin......
Dari berbagai sumber
(dikutip dari :
http://binhakim.blogspot.com/2011/02/peristiwa-menjelang-kelahiran-sang-mega.html)