Memasuki bulan
Safar pada perhitungan kalender Qomariyah (Hijriyah_Perhitungan bulan umat
Islam). Di daerah saya biasa menyebut bulan Safar dengan bulan “Bala”. Entah kenapa
disebut bulan Bala saya sendiri kurang tahu persis. Tetapi kalau dilihat dari arti
bahasa “Bala” berasal dari Bahasa Arab yang berarti “bencana/wabah”. Ada mitos yang sampai
sekarang masih dipercaya, konon pada
bulan tersebut Allah menurunkan 1000 penyakit ke bumi untuk penghuni planet
bumi ini, khususnya manusia, benar tidaknya Wallahu ‘alam .. Mungkin itu
alasannya kenapa disebut bulan “bala”?
Ada yang unik di masyarakat Indramayu kususnya di daerah saya (Desa Tugu Kecamatan Lelea - Indramayu.) dalam menyambut kedatangan bulan Safar (Bala) yakni Tradisi membuat Apem.
Ada yang menyebutnya Cimplo atau entah apa namanya di daerah anda (mirip
Surabi sih..) bentuknya bulat pipih dengan dm + 4/5cm terbuat dari
tepung beras yang difermentasi. Cara makannya dicocol dengan gula merah yang dicairkan
dicampur parutan kelapa (Saosnya..?) lebih nikmat dimakan ketika masih panas..Top-Markotop
lah…
Apem/Cimplo yang sudah
matang akan dibagikan ke tetangga dan sanak saudara sebagai bentuk rasa syukur
kepada Allah, dan yang terpenting … menolak wabah/bencana yang mereka yakini
akan datang di bulan tersebut. Dan siapapun yang bikin Apem/Cimplo akan bergantian
berbagi ke tetangga-tetangga (kayak tukar-tukar kado begitu..). hal ini akan
berlanjut selama bulan Safar. Makanya kue Apem/Cimplo tidak akan bisa dinikmati di
luar bulan safar, karena memang adanya hanya di bulan itu..(Mirip buah-buahan ya..musiman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar